Selasa, 31 Januari 2023

Membuat Cerita Fiksi, Susah Ga Sih?


 

Resume Hari ke-10

Gelombang ke 28

Tanggal : 30 Januari 2023

Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber : Sudomo, S.Pt

Moderator : Bambang Purwanto, S.Kom. Gr

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-10 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin..

Acara dibuka oleh moderator, yang kali ini diarahkan oleh Bambang Purwanto, S.Kom. Gr, yang biasa disapa dengan Mr. Bams. Dengan narasumber hebat Tim Solid Om Jay, yaitu Sudomo, S.Pt. Sudomo, S.Pt juga punya panggilan kesayangan, Mas Mo - begitu beliau disapa. Beliau akan membersamai malam ini dengan topik Kiat Menulis Cerita Fiksi.

Malam ini Mas Mo berbagi kepada peserta KBMN dengan menggunakan alur MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.

1 | Mulai dari Diri. 

Pengalaman dari diri sendiri dalam menulis cerita fiksi, bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, selanjutnya mari kita bersama-sama memasuki alur kedua, yaitu 

2 | Eksplorasi Konsep.

Garis besar materi dari cerpen tersebut adalah alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi.

Beberapa poin penting materi malam ini yang mungkin baru bagi saya: 

fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Jika diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki maknanya luas dan dalam.

Flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.

Terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah *premis*. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

3 | Ruang Kolaborasi.

Berikut ini tantangan dari narasumber adalah kalimat yang harus dilanjutkan oleh peserta :

Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. [Mata ku mulai berkurang kunang. Tenggorokanku tiba-tiba tercekat. Hampir saja aku ngompol di celana ketika suara itu semakin dekat. Ketika tiba di tempat yang lebih terang, terlihat olehku puluhan kodok yang bersuara nyaring. Ah, ternyata bunyi sekawanan kodok hampir membuatku ngompol di celana.]

Kalimat dalam tanda [] adalah tambah saya. Saya tidak suka cerita honor. Jadi saya buat itu jadi cerita lucu saja. Hehe

4 | Demonstrasi Kontekstual. 

Pada alur ini peserta dipersilahkan menuliskan 5 tema yang paling disukai dan kuasai. Tema yang saya sukai : keindahan alam, persahabatan, semangat juang, kehidupan sehari-hari, penanaman nilai-nilai.

5 | Elaborasi Pemahaman.

Berikut penjelasan terkait outline:

- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

- Membuat premis sesuai tema

- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

Materi malam ini menambah ilmu lagi. Semoga ilmu yang diberikan narasumber kita - Mas Mo-mendapat bermanfaat bagi kita. Saya yang meresume kan dan anda yang membacanya serta bagi narasumber semoga jadi amal jariah dari ilmu yang bermanfaat.

ACER Edu Summit 2023


Bahagia sekali permohonan saya menghadiri Acer Edu Summit 2023 diloloskan. Acara yang diadakan tanggal 31 Januari 2023 dihadiri oleh kurang lebih 3.500an di Ballroom C, Hotel Shang Rilla baik offline maupun online.

Acara yang akan berlangsung dari pukul 09.00 s.d 17.00 ini mempunyai rundown yang padat. Beberapa narasumber dari dalam dan luar negeri siap dihadirkan. Registrasi mulai pukul 07.30 WIB. Peserta yang telah melakukan registrasi dipersilahkan untuk mencicipi sarapan ala hotel Shang Rilla.

Tepat pukul 09.00 wib acara dimulai dibuka oleh MC. Dilanjutkan dengan sambutan oleh bapak Presdent Director ACER Indonesia, bapak Herbet Ang dan kepala dinas Pendidikan DKI Jakrta, ibu Nahdiana, S.Pd, M.Pd. Kolaborasi yang manis dan mesra antara ACER dan Dinas Pendidikan semoga terus terjaga.


Acara ini menampilkan banyak pembicara. Prof. LIM Cher Ping sebagai pembicara berikut. Beliau mengatakan Covid 19 menimbul krisis ditutupnya sekolah dan kampus sehingga perlu menyesuaikan pembelajaran dengan baik. Itu terjadi mendunia.  Pandemi yang berlangsung lama, membuat kita perlu menyesuai kurikulum. Penggunaan teknologi digunakan sebagai alternative. YouTube, tiktok dapat menjadi alternative. Training untuk guru berupa edukasi teknologi yang dapat digunakan mengajar, begitupun murid terpaksa melek teknologi lebih cepat.



Pembicara menarik selanjutnya adalah ibu Tian Belawati. Beliau mengemukakan bahwa kunci sukses transformasi digital adalah: mempersiapkan infrastruktur, meningkatkan pemanfaatan IT untuk pembelajaran, mempersiapkan guru dan siswa agar memiliki literasi digital yang baik, dan persiapkan guru dan siswa agar dapat melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi digital termasuk daring. 

Prof. Tian Belawati menitip pesan agar apa yang sudah berlangsung dimasa pandemi, yaitu belajar secara online diteruskan. Jangan ditinggalkan. Belajarlah secara blended learning untuk mengasah kemampuan bernalar anak hingga anak dapat berpikir secara HOTS. Pencapaian tehnologi akibat covid sudah membawa loncatan yang jauh dari sebelumnya. Jadi jangan lagi kita mundur kebelakang.

Acara ditutup dengan pemberian penghargaan ASSA kepada guru, kepala sekolah, dan sekolah kreatif. Saya yang menyaksikan ikut berbangga atas pencapaian mereka. Semoga ilmu yang didapat dapat mencerahkan dan memberi semangat pada siswa siswa yang mereka didik.

Semoga Allah SWT mencatat sebagai amal ibadah bagi saya yang melaporkan pandangan mata dan bagi anda pembaca setia.











Senin, 30 Januari 2023

Menulis Itu Mudah, Semudah Mengemil Makanan


 

Resume Hari ke-9

Gelombang ke 28

Tanggal : 27 Januari 2023

Tema : Menulis Itu Mudah

Narasumber : Prof. Dr. Ngainun Naim

Moderator : Lely Suryani,S.Pd.SD

Writing is Easy??? Hemmm siapa bilang. Menulis itu semudah berkata, semudah bernafas, semudah kita menggerakkan kaki mengikuti irama. Masih kesulitan menulis. Simak resume saya kali ini dan hempaskan segala kegundahan. So katakan Menulis itu mudah bukan??? Anda butuh bukti, jangan lupa teruskan membaca sampai akhir yaaa..

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-9 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin..

Acara dibuka oleh moderator, yang kali ini diarahkan oleh mba Lely Suryani. Yang akan dibersamai oleh Narasumber yang juga seorang Kyai. Beliau adalah Prof. Ngainun Naim yang juga seorang dosen di Perguruan Tinggi Negeri. Menulis itu mudah berikut tips dan trik. Intinya narasumber  ingin menyampaikan salah satu kunci menulis yang mudah, yaitu: 

(1) Menulislah hal-hal sederhana yang kita alami. 

Jadi pengalaman hidup sehari-hari itu sumber tulisan yang subur. Mudah kita tuangkan melalui tulisan karena kita menceritakan yang kita alami. Tinggal kita memilih aspek apa yang mau kita ceritakan.

(2) Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit.

Itu menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Nulis itu ya nulis, begitu kata narasumber. Keluarkan saja apa yang ada dalam pikiran secara bebas. Selesai menulis atau karena sudah habis yang mau ditulis, tinggalkan dulu. Simpan di komputer. Jangan dibaca dulu. Cari suasana psikologis yang berbeda. Istilahnya ENDAPKAN DULU. Saat berbeda, misalnya nulisnya pagi, maka saat sore baru dibaca. Cermati kalimat demi kalimat. Tambahkan ide yang ada jika memang perlu ditambah. Jika ada typo, perbaiki.

(3) menulis tentang perjalanan.

Ini juga jenis tulisan yang mudah dibuat. Kita semua sangat sering melakukan perjalanan. Apa-apa yang kita lakukan di perjalanan bisa kita tulis. Jika Bapak Ibu rekreasi, tulis saja hal-hal yang Bapak Ibu alami. Itu mudah karena kita menjalaninya.

Narasumber memberikan satu lagi kunci menulis yang membuat menulis menjadi mudah, yaitu MENULIS SECARA NGEMIL. Sedikit demi sedikit. Menulislah setiap hari. Buat target berapa paragraf untuk blog atau jurnal. Itu target minimal yang harus perjuangkan.

Bukan tulisan yang panjang, tetapi narasumber  memang menulisnya secara ngemil di sela mengajar, menguji, review riset, dan banyak kegiatan lainnya. Soal menarik atau tidak, greget atau tidak, ya itu memang kembali kepada kemauan kita untuk terus mengasahnya. 

Banyak pertanyaan malam ini, tuntas dijawab oleh Profesor. Lega rasanya mendapat ilmu, kelihatannya receh padahal emas. Luar biasa.

Mari Berkomitmen


Resume Hari ke-8

Gelombang ke 28

Tanggal : 25 Januari 2023

Tema : Komitmen Menulis di Blog

Narasumber : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si

Moderator : Sigid PN, SH

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-8 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin.

Materi yang akan di resume pada hari ke-8 bertema tentang Komitmen Menulis di Blog. ada yang beda pada pertemuan kali ini. Biasanya pelatihan dilakukan melalui media wa, pada kali ini pertemuan lewat zoom.

Diawali dengan pertanyaan dari pak Dedi, bagaimana anda mengenal saya? Saya mengenal pak Dedi sudah cukup lama sejak tahun 2009. Bersama om Jay, membesut acara di UNJ, sayang saya lupa nama. Kemudian bertemu lagi diacara yang saya tergabung dalam Komunitas Sejuta Guru Ngeblog. Sayang setelah saya lama lagi bersua.

Pak Dedi adalah guru SMK N 50 Jakarta. Beliau mengampu bidang studi matematika. Beliau orang yang aktif. Kelebihan orang hebat adalah ia dapat membangun networking dan tidak semua orang mau meluangkan waktu dan tenaganya secara gratis. Yang terpenting menurut pak Dedi, jadilah guru yang menginsprirasi yang mengerakan tapi juga meninggal "harta" (buku). 

Banyak guru yang tersadar dan terbuka pikirannya, setelah mengikuti pertemuan ini. Tersadar banyak karya siswa yang bisa dibukukan bukan sekedar lembaran-lembaran karya yang terlepas. Saya juga mulai berpikir bagaimana membukukan karya anak sekelas yang saya ampu menjadi sebuah buku.

Rabu, 25 Januari 2023

Writer's Block, Apa Sih?


Resume Hari ke-7

Gelombang ke 28

Tanggal : 23 Januari 2023

Tema : Mengatasi Writer's Block

Narasumber : Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr

Moderator : Raliyati, S.Sos., M.Pd

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-7 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin.

Materi yang akan di resume pada hari ke-7 bertema tentang mengatasi Writer's Block. Awalnya saya kurang mengerti apa itu writer's block,  tetapi setelah mengikuti materi yang disampaikan narasumber, Bu Ditta Widya Utami barulah saya mengerti apa itu writer's block.

Menurut narasumber kita perlu menyamakan persepsi bahwa aktivitas menulis itu maknanya luas.  Ada tulisan pribadi dalam bentuk diary, ada karya tulis ilmiah, ada cerpen, artikel, resume, dsb. Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron.

Faktanya penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block. Tidak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya.

Writer's Block ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan. Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya.

Sederhananya, WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak.

Istilah _writer's block_ sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. Berkaca dari pengalaman, WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa saya katakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan. Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan?

Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya. Narasumber menjelaskan beberapa hal yang dapat mengakibatkan WB

1. Mencoba metode/topik baru 

Dalam menulis sebenarnya bisa menjadi penyebab sekaligus obat untuk WB. Misal ketika jadi penyebab: ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB. Lalu bagaimana ini bisa menjadi salah satu obat WB? Jawabannya akan berkaitan dengan faktor penyebab WB yang kedua dan ketiga.

2. Stress

Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik.

3. Lelah fisik/mental

Kelelahan fisik/mental bisa juga akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress. Yang akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Terserang WB deh.

Maka, mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dengan sebelumnya pasti menyenangkan atau memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing.

Solusi selanjutnya membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata. Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB.

4. Terlalu perfeksionis

Terlalu takut jelek, salah, atau perfeksionis menjadi sebab sebuah tulisan gagal di publish. Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas.

Tanya jawabpun berlangsung meriah karena dipandu oleh ibu Raliyanti dan berjalan lancar. Pertanyaan peserta yang juga mewakili saya, berasal dari bapak Entik Nurinti dari pemalang. Bapak Entik menanyakan hal apa yang paling sulit saat menulis. Mba  Ditta menyampaikan yang  paling sulit saat menulis menurut saya adalah percaya dengan tulisan sendiri. Terkadang kita baru percaya tulisan kita baik, ketika ada orang yang berkomentar baik. Kita terlalu khawatir dengan penilaian orang lain, padahal sejatinya tak pernah ada manusia yang sempurna. Buku buku best seller pun ada edisi revisinya, kan?

Lalu bagaimana cara mengatasinya ...

Dengan mengingat niat awal kita menulis. Mengingat kembali masa masa dimana kita menikmati proses menulis itu sendiri. 

Yuk, menulis yuk. Merdeka hati dan jiwa untuk bebas menulis.


Selasa, 24 Januari 2023

Januari Ceria, Saya Datang


 

Resume Hari ke-6

Gelombang ke 28

Tanggal : 20 Januari 2023

Tema : Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu

Narasumber : Prof. Richardus Eko Indrajit

Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd

 Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Sehat semua kan? Saya doakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin.

Resume saya kali ini adalah resume hari ke-6. Telat sih tapi seperti kata pepatah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Oalah, alasan lagi. Alasan sebenarnya, saya sedang kondisi kurang fit ditambah berita duka sahabat waktu kuliah ada yang berpulang, jadi kegiatan menulis resume kali ini terlambat.

Saya takjub dengan KBMN ke 28 ini, kok narasumber yang ditampilkan dan topik topik yang disampaikan bagus bagus semua sehingga saya selalu menanti pembahasan keren berikutnya. Mudah mudahan nanti ada materi bagaimana mempercantik tampilan blog. Bagi penulis blog mungkin ini tidak penting tapi saya ingin blog saya bagus tampilannya. Atau barang kali ada pembaca yang mau kasih tips dan triks? Silahkan ditulis dikomen ya.. hehe 

Kita kembali ke laptop. Tema kali ini menarik menulis buku mayor dalam dua Minggu. Wih, dari tema ajak seperti mengajak peserta KBMN untuk ikutan bikin buku mayor nih. Eh.. ternyata benar loh. Prof. Indrajit mengajak bergabung dalam bukunya. Saya sambut dengan baik. Semoga jadi buku mayor saya yang ke dua. Buku mayor saya yang pertama "Permata Guru" diterbitkan oleh Gramedia, tahun 2020. Hasil dari royaltinya sudah diteruskan dalam bentuk sembako dari daerah tempat tinggal salah seorang penulis untuk meringankan beban Covid 19. Insya Allah ternyata menjadi amal baik. Aamiin

Moderator kita menambah semarak pertemuan kali ini. Mpo Aam penulis yang dipuji Prof. Indrajit sebagai penulis sebenarnya. Memang mpo Aam benar benar penulis sungguhan terbukti dengan 56 buku karya beliau.

Prof. Ekoji sudah menulis sejak sekolah dasar. Memang benar, bila ingin dikenang maka buatlah sebuah buku. Beliau juga sharing pengalamannya menulis. Hingga saat ini, beliau menghitung telah menulis kurang lebih 121 buku mayor semenjak selesai kuliah. Banyaknya..

Beliau memberi trik mencari judul tulisan yang akan dibuat. Beliau menyarankan tulislah yang ANTI MAINSTREAM. Kalau yang BIASA-BIASA SAJA, biasanya penerbit mayor tidak tertarik menerbitkannya, begitu pesan beliau.








Senin, 23 Januari 2023

Blogku, Blog Jenis Apa?

 

 

 

Resume Hari ke-5

Gelombang ke 28

Tanggal : 18 Januari 2023

Tema : Blog sebagai Media Pembelajaran

Narasumber : Dail Ma'ruf, M.Pd 

Moderator : Purbaniasita KS, S.Pd

 Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Sehat semua kan? Saya doakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin.

Kelas belajar menulis Nusantara kali ini dipandu oleh ibu Purbaniasita KS, S.Pd sebagai moderator yang akan memimpin berjalannya acara supaya sukses. Ibu Purbaniasita yang biasa disapa dengan mba Sita memandu acara ini dengan meriah. Narasumber hari ke lima kali ini adalah bapak Dail Ma'ruf, M.Pd yang akan memaparkan materi yang berjudul "Blog sebagai Media Pembelajaran".  

Pertemuan kita kali ini dibuka dengan dua buah pantun oleh mba Sita. Saya juga jadi ingin memulai resume saya dengan pantun.

Solat subuh segerakan

Tilawah Quran jangan dilupakan

Ikut KBMN sangat menyenangkan

Tambah ilmu tambah teman

Blog banyak macamnya mulai dari blog sastra sampai blog politik. Cuma blog saya dengan blog narasumber sama, yaitu blog gado gado.. hehe. Tidak ada kekhususan dan sesuatu yang spesial dari blog saya, yang baru saja bangun dari koma ini. Hehe 

Blog juga menghasilkan cuan, Komunika Raditya Adit contohnya. Dapat menghasilkan uang melalui blognya. Atau contoh nyata om Jay telah berhasil menghasilkan uang dari blognya di Kompasiana. Masya Allah.

Minimal ada 5 manfaat dari blog menurut narasumber, yaitu :

1. Blog sebagai rumah belajar dan berbagi guru Artinya, kreativitas dan kegemaran guru dapat disalurkan melalui blog, seperi kreativitas dalam menulis, maupun karya-karya lainnya.

2. Blog dapat meringankan beban tugas guru.

3. Blog dapat meningkatkan minat belajar pada siswa. 

Pak Sartono dari SMAN 2 Magelang sudah membuktikannya yang meneliti di SMAN 2 Magelang antara sebelum dan sesudah menggunakan Blog sebagai Media pembelajaran. Pak Sartono telah membuktikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari 55 ke 87. Peningkatan yang fantastis.

4. Blog juga media komunikasi dan dapat dibaca oleh pembaca di belahan dunia manapun.

5. Blog sebagai media silaturahim.

Berapa kata sebaiknya bila kita menulis blog, ustadz Dail mengatakan boleh 1 kalimat saja. Seperti ungkapan bahagia dapat arisan RT. Sereceh itu sebenarnya tapi kadang saya abai. Hehe.

Niatkan menulis karena ingin menyebarkan kebaikan, jangan surut walau tak ada yang berkunjung, tetaplah menulis setiap hari. Setahun kemudian bisa menjadi sebuah buku. Matra ajaib om Jay lagi. Haha. 

Sekali kita punya blog, tidak perlu dirawat atau dipelihara. Eh, memang benar kok. Saya menggunakan blog saya yang saya buat tahun 2009. Selama itu ternyata masih ada. Blog itu koma beberapa waktu dan sekarang sudah mulai saya sadarkan. Bangun, bangun.

Ilmu yang diperoleh dari Ustadz Dail menyadarkan saya. Menulis tidak harus bernilai atau berbobot. Menulis receh dan tidak penting pun jadi. Tinggalkan jejakmu setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Keren, om Jay.







Rabu, 18 Januari 2023

KTI Jadi Buku? Wow

 


KTI Jadi Buku? Wow


Resume Hari ke-4

Gelombang ke 28

Tanggal : 16 Januari 2023

Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Narasumber : Eko Daryono, S.Pd 

Moderator : Nur Dwi Yanti, S.Pd

 Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Sehat semua kan? Saya doakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin.

Kelas belajar menulis Nusantara kali ini dipandu oleh ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd sebagai moderator yang akan memimpin berjalannya acara supaya sukses. 

Narasumber hari ke empat adalah bapak Eko Daryono, S.Pd yang akan memaparkan materi yang berjudul "Menulis Buku dari Karya Ilmiah".  Lebih tepatnya materi yang pak Mr. Yons -begitu beliau biasa di sapa- bawakan malam ini adalah menerbitkan buku dari karya tulis ilmiah.

Sebetulnya ilmu ini yang saya cari dan ingin sekali saya pelajari. Kesempatan ini tidak saya sia-sia dan semua yang saya anggap penting telah saya beri bintang sebagai tanda penting. Hehe. 

Kita mulai dari apa pengertian KTI dulu. KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. 

Secara umum KTI menurut Mr.Yons, ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku. KTI non buku meliputi KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi. KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal. KTI Berupa ulasan atau resensi.

Sedangkan KTI jenis buku papar Mr. Yons berupa Buku Bahan Ajar seperti diktat, modul, buku ajar, buku referensi. Buku Pengayaan meliputi monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan atau buku kompilasi seperti bunga rampai, prosiding.

Apa perbedaan laporan KTI dengan KTI yang sudah dikonversi menjadi buku? Mr. Yons mengatakan secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI.

Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab.

Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis.

Wah sampai disini saja sudah seru bukan? Yuks kita lanjut lagi bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku. Beliau mengatakan cara mengkonversinya yaitu dengan memodifikasi judul. Judul KTI umumnya mengandung unsur-unsur variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).

Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

Selanjutnya dengan memodifikasi sistematika dan gaya penulisan. Narasumber mengatakan KTI non buku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku.

Narasumber yang lahir di Karanganyar ini juga menerangkan bagaimana memodifikasi Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV, Bab V. Juga bagaiman memodifikasi lampairan. Juga harus bebas dari plagiat dan benar benar tulisan penulis sendiri.

Dari pemaparan Mr. Eko malam ini, bisa dikatakan isinya daging semua dan membuka pikiran kita untuk mengkonversi karya ilmiah kita yang tersimpan di lemari buku menjadi buku.

Banyak pertanyaan yang diajukan peserta dan dijawab dengan lugas sehingga penanyanya saya rasa puas dengan jawaban narasumber. Akhir Kalam saya menghaturkan terimakasih atas ilmu yang diberikan malam ini. Semoga Allah membalas ilmu yang diberikan pada kami dengan balasan yang terbaik dari sisi Allah.





Seseorang Hebat Karena Karya

 


Judul Pertemuan 3 :  Seseorang Hebat Karena Karya

Resume Hari ke-3

Gelombang ke 28

Tanggal : 13 Januari 2023

Tema : Gali Potensi Ukir Prestasi

Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd 

Moderator : Arofiah Afifi, S.Pd

 Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Sehat semuakan? Saya doakan sahabat semoga dalam keadaan sehat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri jalan keluar dari setiap kesulitan.

Pada kesempatan kali ini saya ingin meresume kegiatan KBMN PGRI ke-28 yang bertema "Gali Potensi Ukir Prestasi" bersama ibu Aam Nurhasanah, S.Pd seorang penulis produktif dengan bergudang hasil karya sehingga saya sebut mpo Aam penulis yang handal. Bergudang karena memang karyanya banyak sekali. Masya Allah.. Tabarokallah.

Pertemuan ke tiga kali ini dipandu oleh ibu yang cantik nan sholehah yaitu mba Arofiah Afifi, S.Pd. Muslimah berkerudung dan bercadar ini memandu acara pertemuan kegiatan belajar menulis nusantara ini dengan lincah. Mba Avi juga seorang penulis.

Bu Aam Nurhasanah atau yang akrab di sapa dengan mpo Aam adalah guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri Satu Atap 4 Cipanas, Kab.Lebak Provinsi Banten. Guru lahir 12 Agustus 1988 ini sudah menitipkan satu bukunya di Gramedia. Keren kan? Mpo Aam mengatakan sebaiknya kita fokus pada bagaimana menggali potensi untuk mengukir prestasi dengan memulai dengan apa yang kita sukai. Beliau mencontohkan dirinya menulis dari apa yang beliau suka, apa yang dialami, atau apa yang kita kuasai.

Biasanya penulis pemula seperti saya, banyak mempunyai kendala untuk memulai tulisan karena tidak percaya diri, takut tulisan tidak sempurna, dan ragu mempublikasi tulisan sehingga tulisannya hanya tersimpan di dalam draft dan membiatkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja. Begitu mpo Aam menuturkan kepada peserta malam ini.

Buku adalah mahkota penulis, berawal dari mimpi akhirnya  buku pertama terbit dan keliling Indonesia karena banyak yang memesan untuk dijadikan panduan membuat buku hasil resume. Buku pertama mpo Aam  itu berjudul Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat. Mpo Aam sudah membuktikan mimpinya untuk memajang salah satu bukunya di rak Gramedia melalui buku kolaborasinya bersama Prof.RIchardus Eko Indrajit yang terbit September 2020.

Rajin menulis yang dimatrakan  oleh Om Jay, menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Mpo Aam membuktikan sehingga lahir buku solo ke-4 yang berjudul “Rajin Menulis Berbuah Manis” Tidak tanggung tanggung buku mpo Aam berjumlah 56 buah buku.

Mpo Aam membocorkan  cara cepat menulis buku adalah dengan mengikuti nubar (nulis bareng) buku antologi melalui jawaban untuk penanya pertama. Kunci utama produktif menulis adalah dengan membuat niat dan motivasi diri dengan ingin menulis seribu buku adalah jawaban mpo Aam untuk pertanyaan dari Nurmiati dai Temanggung.

Semoga catatan saya di hari ke tiga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua. Akhir kata seseorang itu bermanfaat bila dia berguna bagi sesama. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja kerja keras. Kerja keras tak akan berhasil tanpa niat dan sungguh sungguh dilakukan. Semoga Allah meridhoi usaha kecilku ini.

 

 

Jumat, 13 Januari 2023

Resume 2, Rabu 11 Januari 2023


 

Judul Pertemuan 2 :  Menjadikan Menulis Sebagai Passion - Tulisan Yang Tertunda

Resume ke-2

Gelombang ke 28

Tanggal : 11 Januari 2023

Tema : Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd 

Moderator : Widya Setianingsih, S.Ag

 Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? semoga dalam keadaan sehat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri jalan keluar dari setiap kesulitan.

Pada kesempatan kali ini saya ingin meresume kegiatan KBMN PGRI ke-28 yang bertema "Menjadikan Menulis Sebagai Passion" bersama ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd ratu antologi, yang juga penulis sekaligus motivator dan Founder PMA Literasi Istikamah. Pertemuan kali ini dipandu oleh arek malang yang cantik yaitu mba Widya Setianingsih, S.Ag. Ada kata-kata mba Widia yang berkesan pada diri saya.

"Setiap kita adalah karya indah... Setiap kita adalah buku sejarah...Tergantung kita akan menutup atau membuka sejarah. Membuka, dan  menarikan setiap deretan huruf kenangan. Menggoreskan kisah sejarah dalam keabadiaan. Dikenang dalam peradaban. Ataukah.. Mengunci rapat buku itu. Dan hanya kita yang tahu. Tertinggal.... Terlewat... Terkubur tanpa kenangan. Dan terlupakan tanpa perayaan. Hanya kita bisa yang menentukan. Jadikan kisah kita abadi dalam ingatan sejarah. Sekarang atau tergerus roda kesibukan. Karena satu ons tindakan nyata lebih berharga dari satu ton niatan".

Betul satu ons tindakan lebih berarti daripada satu ton dalam bentuk niat. Menulis sekarang bisa menjadi passion yang menjanjikan. Walau kadang kendala dan hambatannya berasal dari diri ketika. alasan klasik sebenarnya seperti tidak punya waktu. Hahaha, itu sih alasan saya banget. Kendala lain yang paling sering saya rasa adalah tidak memiliki ide. Nah, ini bagaimana mensiasatinya ya? Kalau saya suka memperhatikan kejadian kejadian di sekitar barang kali ada dari kejadian tersebut dapat dijadikan ide menulis. 

Yang susah kalau saya menunda untuk menulis, besok aja ah. Alhasil saya akan mager dan keenakan. Buktinya blog saya ini mati suri bertahun tahun. Hehehe. Jadi bagaimana supaya tidak mager, ya kayaknya saya harus membetulkan niat saya supaya saya suatu saat menulis menjadi passion syukur syukur dapat menghasilkan.

Bu Sri bilang, jadilah 'khoirunnas anfa'uhum linnas' sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain. memang betul menulis dapat dijadikan ladang untuk berdakwah tanpa mengeluarkan kata-kata dan menulis dapat jadi sarana menyampaikan nasehat tanpa yang dinasehati tersinggung hatinya. 

Resume dan curhat saya kali ini, saya kerjakan di ruang guru pada hari Jumat. Tulisan yang tertunda dengan segala kehebohan waktu menulisnya. Sambil menghabiskan jam tugas. Semoga bermanfaat bagi saya juga bagi pembaca semua.

Akhir kata tidak ada orang sukses yang tidak melakukan apa-apa dan tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras.

Resume 1, KBMN Angkatan 28

 


Assalamualaikum, sahabat onlineku. bapak ibu guru hebat di Indonesia. Senang bisa mengikuti KBMN ke- 28 dengan segala suka dan dukanya. Setelah Opening Ceremoni kemarin, jam 22.00 kurang lebih anak saya mengeluh perutnya melilit. Cepat dilarikan ke RS, UGD tujuan kami. Ternyata anak saya kudu istirahat di sini. Perkenankan saya melaporkan resume hari pertama pada KBMN PGRI angkatan 28 saya sebagai berikut:

Judul Pertemuan I :  Menulis Setiap Hari - Tulisan Yang Tertunda

Resume ke 1

Gelombang ke 28

Tanggal : 9 Januari 2023

Tema : Menulis Setiap Hari

Narasumber : Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd 

Moderator : Dail Ma'ruf, M.Pd

 

Mengikuti acara KBMN Ke-28 hari pertama dari RS Mitra Keluarga Bekasi sambil menunggui anak saya yang sedang di rawat. Ditambah batteray hp yang hampir habis, semoga bisa mengikuti sampai selesai atau sampai batteray hp betul betul padam. Kesalahan saya hari ini adalah lupa bawa charger. Sementara suami sudah pulang lupa pula meminta suami membawa charger besok. Berusaha pinjam juga sulit. Alhasil, baru hari Selasa malam bisa menyalakan hp dengan notifikasi pesan wa ribuan. Astaghfirulloh.

Matra ajaib dari om Jay, hari ini saya ingat-ingat. Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi (om Jay), saya ingat sambil mengurus anak sakit. saya fokus mengurus anak dulu sambil mengingat-ingat apa yang hendak saya tulis nanti. 

Membaca bahwa om Jay malam itu sedang sakit dan habis dikeroki oleh istri tercinta, kemudian karena menulis merasa sehat kembali. Saya pun menguatkan hati harus bisa menyelesaikan tantangan ini. Insya Allah semua kendala yang ada bisa diatasi. Bismillah. Bisa... bisa.. 

Om Jay bilang bila anda rabun membaca, maka anda akan lumpuh menulis. Dengan menulis dengan hati, maka akan bertema dengan hati. Mantap sekali kalimatnya, om Jay. Kiatnya lawan diri sendiri, begitu om Jay memotivasi. Saya jadi semangat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Kebayang dong saya meluncurkan buku solo ke dua yang masih tersimpan manis di laptop untuk segera dibukukan. Kuatkan tekad semoga dapat mentor. Hehehe.

Masih terseok seok mengumpulkan kata, untuk dirangkai jadi kalimat. Penat masih terasa, tapi harus saya lawan agar segera terbit buku karya. Kata om Jay, lawanlah (rasa malas) diri sendiri dan mulailah menulis dari yang disukai. Saya suka pantun, puisi, dan cerita pendek, dari sini saya fokus untuk membuat ide menulis buku saya.

Saya mulakan dengan memohon kepada Allah agar saya bisa menulis lagi. Sebab setelah pertengahan tahun lalu saya terkena tekanan darah tinggi, saya sempat mengalami tremor. Tidak bisa mengetik atau membalas wa, dan tidak bisa tanda tangan. Sekarang membalas wa sudah bisa hanya tanda tangan tidak bisa seperti kemarin. Semoga menulis menjadi wasilah hidup lagi otot dan syaraf yang pingsan dan kaku. Bisa lincah mengetik lagi adalah harapan saya.

Resume dan curhat saya kali ini, saya kerjakan di ruang guru pada hari Jumat. Tulisan yang tertunda dengan segala kehebohan waktu menulisnya. Sambil menghabiskan jam tugas. Semoga bermanfaat bagi saya juga bagi pembaca semua.

Akhir kata tidak ada orang sukses yang tidak melakukan apa-apa dan tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Semangat.