Rabu, 18 Januari 2023

KTI Jadi Buku? Wow

 


KTI Jadi Buku? Wow


Resume Hari ke-4

Gelombang ke 28

Tanggal : 16 Januari 2023

Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Narasumber : Eko Daryono, S.Pd 

Moderator : Nur Dwi Yanti, S.Pd

 Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Sehat semua kan? Saya doakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin.

Kelas belajar menulis Nusantara kali ini dipandu oleh ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd sebagai moderator yang akan memimpin berjalannya acara supaya sukses. 

Narasumber hari ke empat adalah bapak Eko Daryono, S.Pd yang akan memaparkan materi yang berjudul "Menulis Buku dari Karya Ilmiah".  Lebih tepatnya materi yang pak Mr. Yons -begitu beliau biasa di sapa- bawakan malam ini adalah menerbitkan buku dari karya tulis ilmiah.

Sebetulnya ilmu ini yang saya cari dan ingin sekali saya pelajari. Kesempatan ini tidak saya sia-sia dan semua yang saya anggap penting telah saya beri bintang sebagai tanda penting. Hehe. 

Kita mulai dari apa pengertian KTI dulu. KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. 

Secara umum KTI menurut Mr.Yons, ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku. KTI non buku meliputi KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi. KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal. KTI Berupa ulasan atau resensi.

Sedangkan KTI jenis buku papar Mr. Yons berupa Buku Bahan Ajar seperti diktat, modul, buku ajar, buku referensi. Buku Pengayaan meliputi monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan atau buku kompilasi seperti bunga rampai, prosiding.

Apa perbedaan laporan KTI dengan KTI yang sudah dikonversi menjadi buku? Mr. Yons mengatakan secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI.

Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab.

Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis.

Wah sampai disini saja sudah seru bukan? Yuks kita lanjut lagi bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku. Beliau mengatakan cara mengkonversinya yaitu dengan memodifikasi judul. Judul KTI umumnya mengandung unsur-unsur variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).

Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

Selanjutnya dengan memodifikasi sistematika dan gaya penulisan. Narasumber mengatakan KTI non buku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku.

Narasumber yang lahir di Karanganyar ini juga menerangkan bagaimana memodifikasi Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV, Bab V. Juga bagaiman memodifikasi lampairan. Juga harus bebas dari plagiat dan benar benar tulisan penulis sendiri.

Dari pemaparan Mr. Eko malam ini, bisa dikatakan isinya daging semua dan membuka pikiran kita untuk mengkonversi karya ilmiah kita yang tersimpan di lemari buku menjadi buku.

Banyak pertanyaan yang diajukan peserta dan dijawab dengan lugas sehingga penanyanya saya rasa puas dengan jawaban narasumber. Akhir Kalam saya menghaturkan terimakasih atas ilmu yang diberikan malam ini. Semoga Allah membalas ilmu yang diberikan pada kami dengan balasan yang terbaik dari sisi Allah.





Seseorang Hebat Karena Karya

 


Judul Pertemuan 3 :  Seseorang Hebat Karena Karya

Resume Hari ke-3

Gelombang ke 28

Tanggal : 13 Januari 2023

Tema : Gali Potensi Ukir Prestasi

Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd 

Moderator : Arofiah Afifi, S.Pd

 Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Sehat semuakan? Saya doakan sahabat semoga dalam keadaan sehat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri jalan keluar dari setiap kesulitan.

Pada kesempatan kali ini saya ingin meresume kegiatan KBMN PGRI ke-28 yang bertema "Gali Potensi Ukir Prestasi" bersama ibu Aam Nurhasanah, S.Pd seorang penulis produktif dengan bergudang hasil karya sehingga saya sebut mpo Aam penulis yang handal. Bergudang karena memang karyanya banyak sekali. Masya Allah.. Tabarokallah.

Pertemuan ke tiga kali ini dipandu oleh ibu yang cantik nan sholehah yaitu mba Arofiah Afifi, S.Pd. Muslimah berkerudung dan bercadar ini memandu acara pertemuan kegiatan belajar menulis nusantara ini dengan lincah. Mba Avi juga seorang penulis.

Bu Aam Nurhasanah atau yang akrab di sapa dengan mpo Aam adalah guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri Satu Atap 4 Cipanas, Kab.Lebak Provinsi Banten. Guru lahir 12 Agustus 1988 ini sudah menitipkan satu bukunya di Gramedia. Keren kan? Mpo Aam mengatakan sebaiknya kita fokus pada bagaimana menggali potensi untuk mengukir prestasi dengan memulai dengan apa yang kita sukai. Beliau mencontohkan dirinya menulis dari apa yang beliau suka, apa yang dialami, atau apa yang kita kuasai.

Biasanya penulis pemula seperti saya, banyak mempunyai kendala untuk memulai tulisan karena tidak percaya diri, takut tulisan tidak sempurna, dan ragu mempublikasi tulisan sehingga tulisannya hanya tersimpan di dalam draft dan membiatkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja. Begitu mpo Aam menuturkan kepada peserta malam ini.

Buku adalah mahkota penulis, berawal dari mimpi akhirnya  buku pertama terbit dan keliling Indonesia karena banyak yang memesan untuk dijadikan panduan membuat buku hasil resume. Buku pertama mpo Aam  itu berjudul Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat. Mpo Aam sudah membuktikan mimpinya untuk memajang salah satu bukunya di rak Gramedia melalui buku kolaborasinya bersama Prof.RIchardus Eko Indrajit yang terbit September 2020.

Rajin menulis yang dimatrakan  oleh Om Jay, menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Mpo Aam membuktikan sehingga lahir buku solo ke-4 yang berjudul “Rajin Menulis Berbuah Manis” Tidak tanggung tanggung buku mpo Aam berjumlah 56 buah buku.

Mpo Aam membocorkan  cara cepat menulis buku adalah dengan mengikuti nubar (nulis bareng) buku antologi melalui jawaban untuk penanya pertama. Kunci utama produktif menulis adalah dengan membuat niat dan motivasi diri dengan ingin menulis seribu buku adalah jawaban mpo Aam untuk pertanyaan dari Nurmiati dai Temanggung.

Semoga catatan saya di hari ke tiga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua. Akhir kata seseorang itu bermanfaat bila dia berguna bagi sesama. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja kerja keras. Kerja keras tak akan berhasil tanpa niat dan sungguh sungguh dilakukan. Semoga Allah meridhoi usaha kecilku ini.