Senin, 06 Februari 2023

Majalah Sekolah Impian Yang Harus Diwujudkan



Resume Hari ke-11

Gelombang ke 28

Tanggal : 1 Februari 2023

Tema : Mengelola Majalah Sekolah

Narasumber : Widia Setianingsih, S.Ag

Moderator : Mutmainnah, M.Pd

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-11 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin..

Kuliah kita malam ini dipandu oleh ibu Mutmainah, M.Pd yang bisa disapa teh emut. Narasumber kita adalah ibu Widya Setianingsih, S.Ag.

Keberadaan majalah sekolah tentu sangatlah penting sebagai media penampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi. Majalah sekolah bersifat informatif, edukatif, dan tentu juga kreatif. 

Setiap sekolah tentu kital ingin dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah.

SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal. Itu sama dengan pikiran yang saya dan teman saya rasakan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah kami).

Ibu Widya menuturkan awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter. Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini bpk/ibu. Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio. Untuk mencetaknya kami hanya mampu fotokopi. Layout dengan cara gunting dan tempel.

Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik kami. Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami. Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah.

Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap. Sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma di tahun ke tiga. SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama.

Setelah Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi. Hingga akhirnya kami bangun kembali. Selama  tidur panjang kami sibuk berbenah. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita. Akhirnya majalah sekolah kami lahir kembali. Finally *"KHARISMA REBORN"* 

Kunci utamanya adalah MAU. Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan. Artinya setiap kesulitan ada kemudahan yang Allah siapkan. Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. 

Penulis juga maju mundur, untuk membuat majalah sekolah tapi angan mempunyai majalah sekolah bukan angan angan.  Semoga majalah sekolah saya tidak hanya cita-cita.