Rabu, 15 Februari 2023

Mau Kemana Ketika Datang Masa Tua

          Foto diambil dari bimbinganislam.com


Mau apa ketika tua?

Begitu kira-kira pertanyaan dari seseorang kepadaku. Aku tercenung, berpikir, dan membayangkan aku yang tua seperti kakek di hadapanku. Jarinya gemetar masukan kartu ke dalam dompetnya yang berisi beberapa kartu diantaranya kartu BPJS. Kakek itu entah berapa umurnya dan dia sendiri akan naik bus Trans Jakarta. 

Duhai, dimana gerangan anak-anaknya yang tega membiarkan dia berjalan sendiri tanpa didampingi. Seketika aku tersadar. Anakkupun belum tentu ada di sisiku ketika aku tua. Mungkin anak-anakku sudah asik bersama keluarganya dan melupakanku. Bukan tidak mungkin itu terjadi. Semoga saja anakku tidak demikian.  

Bila itu terjadi apa yang aku lakukan dimasa tuaku, mungkin juga Anda?
Teringat lagi seorang dokter gigi berkata kepada ketika aku berobat padanya. 
"Anak kita belum tentu ada buat kita ketika kita sudah renta".
Mungkin benar kata dokter tadi. Melihat kakek naik bus Trans Jakarta dengan langkah diseret dan gemetar. Hatiku pun bertanya kemana ananda terkasih yang dibesarkan dengan peluh dan air mata. Kemana buah hati yang dulu diantar sekolah dengan sepeda, dengan motor, atau berjalan kaki?
Sekiranya itu terjadi pada anak-anakku, apa yang akan aku lakukan. Sendiri tak ada teman bicara, tak ada yang mengantar ketika aku hendak pergi. Ah, ngilu rasanya memikirkan itu. Sekiranya terjadi sanggupkah aku setengah si kakek?

Dikepalaku mulai tersusun rencana. Bila aku tua nanti, aku mungkin akan melirik pesantren dan menetap di sana. Bila aku jompo dan anak-anakku mulai sibuk dengan keluarganya, tinggal di panti jompo mungkin lebih baik. Yang pasti, kita tidak merasa sendiri. Banyak kawan ngobrol, mengaji bersama. Mencari manfaat di masa tua. Dari pada meratapi kemana anak yang dulu ditimang timang, menyalahi nasib, menggugat takdir. 

Tidak ada komentar: