Selasa, 21 Maret 2023

Memiliki Penerbitan Buku, Bagaimana Caranya?


Resume Hari Ke 30
Gelombang ke 28
Tanggal : 17 Maret 2023
Tema : Usaha Penerbitan Buku Refleksi
Narasumber : Mukminin, M.Pd
Moderator : Muliadi, M.Pd

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-30 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Tak bosan-bosan saya bertanya kabar pada sahabat semua, semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin..

Hari ini hari pelatihan KBMN terakhir. Ada perasaan yang mengharu biru. Akhir dari serangkaian kegiatan telah selesai. Teriring ucapan selamat kepada teman-teman yang sudah mampu memotivasi diri, menguatkan tekad, dan mengelola waktu dengan baik. Sampai kita pada resume hari terakhir. Dengan berakhirnya kegiatan malam ini. Esok penutupan KBMN akan diselenggarakan. Sedih.. Memang sudah jadi sunatullah, setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahan.

Pak Mukminin adalah narasumber kita malam ini. Penutup semua materi KBMN. Materi malam ini memberi motivasi bagi peserta semua. Bagaimana cara mengirim buku ke penerbit sampai bagaimana membuat penerbitan buku. Profil lengkap beliau dapat dilihat melalui tautan berikut https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html

Sebuah quote dari Sayyid Qutb patut menjadi renungan dan menjadi motivasi buat kita "Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, tetapi satu tulisan bisa menembus ribuan dan bahkan jutaan kepala" 
Maksud Sayyid Quth tersebut adalah bahwa pengaruh tulisan itu luar biasa besar dan luas. Masuk ke dalam kepala dan hati pembacanya.

Cik Inin begitu pak Mukminin bisa disapa, bercerita dalam upaya membuka usaha penerbitan buku yang diberi nama Kamila Press. Berawal ketika Cik Inin mengikuti pelatihan KBMN angkatan 8, setelah menjadi draft dan cover beliau share di grup wa KBMN. Ternyata salah satu peserta KBMN meminta beliau menerbitkan bukunya. Tantangan tersebut pun beliau terima, dengan bekerja sama dengan penerbit buku yang sudah menjadi mitra Pak Inin sebelumnya.

Tahapan penerbitan buku
Berikut ini adalah tahapan cara menulis dan menerbitkan buku yang tepat.

1. Prawriting; tahap awal penulis mencari ide. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan. Penulis jugaharus banyak membaca buku.

2. Drafting;  Penulis mulai membuat Draf (outline buku/ daftar isi buku) sesuai dengan apa yang disukai (pasion): artikel, cerpen, puisi, novel dll.

3. Revisi; Setelah naskah kita lakukan revisi naskah. Naskah mana yang perlu dibuang, naskah mana yg perlu ditambahkan atau dikembangkan.

4. Editting Swasunting; Penulis melakukan pengeditan. Memperbaiki berbagai kesalahan penggunaan tanda baca, kesalahan pada kalimat sebelum masuk penerbit (PUEBBI).

5. Publikasi; Jika tulisan Anda  yg berupa naskah buku dan sudah yakin  memasuki tahap Publikasi atau penerbitan buku.

Dari blog Pak Mukminin diketahui, Kamila Press lahir pada tanggal 9 September 2019. Telah berhasil menerbitkan 200 buku guru-guru dan pegiat literasi seluruh Indonesia terkecuali Papua dan Ambon yang masih minim guru atau penulis yang ikut pelatihan menulis.  Pada bulan Agustus 2021 secara resmi Kamila Press mempunyai izin usaha atau SIUP  yang sekarang diganti dengan istilah SIP. Fungsi SIP untuk Kamila Press bisa langsung mengajukan No. ISBN ke Perpusnas. 

Buku terbitan Kamila Press memiliki ciri-ciri  cover yang tebal dan halus, dan kertas bookpaper -coklat halus- serta desain cover dan layout yang bagus. Pada bulan Agustus 2021 ada seorang penulis cetak 2 buku sebanyak 600 eksemplar. Pencapaian yang luar biasa bagi penerbit Indie. Berikut info yang mungkin anda perlukan mengenai CV. Kamila Press:


 Bila anda ingin membuka penerbitan buku maka langkah-langkah untuk menjadi penerbit buku adalah :

1.) Mengurus CV di Dinas Perizinan.

2.) Sesudah mendapatkan sertifikat izin tersebut terbit dari Jakarta maka dimulailah perjalanan menjadi penerbit.

3.) Mendaftarkan diri ke Perpusnas dengan membuka webnya, mengisi sesuai permintaan di sana untuk mendapatkan izin sebagai penerbit dengan meminta nomor ISBN, akan muncul persetujuan dari Perpusnas yang artinya kita bisa menerbitkan buku ber-ISBN.

Bulan September 2022 terjadi krisis ISBN, karena banyaknya penerbit yang tidak mendapatkan izin ISBN nya. Permasalahannya adalah karena membludaknya permintaan nomor buku ISBN mengakibatkan terjadi seleksi untuk penerbit. 

Akibat kebijakan tersebut buku yang nulis bareng tidak dapat di ISBN karena beberapa kasus, sebagai berikut: 1). Penerbit yang sudah mendapatkan ISBN ternyata bukunya tidak dicetak oleh penerbit; 2). Penerbit hanya mencetak 5 buku, dan bukunya hanya kegiatan menulis biasa; 3). penerbit tidak menyetorkan 2 buku di Perpusnas dibagian penerima buku.

Hal mengakibatkan timbulnya aturan dari Perpusnas bahwa penerbit harus memiliki link/web berbayar. Sekarang menulis bareng, baik literasi sekolah menulis bersama (Antologi), tidak bisa lagi di ISBN kan, kecuali buku solo, baik puisi, cerpen dan semacamnya. Buku bisa di ISBN-kan dengan syarat: 1.) Pengajuan dari penerbit harus ada web berbayar untuk mengajukan ISBN dengan persyaratan lainnya ( Cover Buku, Judul Buku, Sinopsis, Surat pernyataan keaslian karya yang ditanda tangani penulis bermaterai 10000 dan mengetahui direktur penerbit, surat pernyataan penerbit, naskah buku berupa pdf dan watermarknya);  2.) Setelah diajukan menunggu kadang 3 hari, seminggu, 2 minggu, itu tergantung petugas ISBN. Jika tidak lengkap maka ada pemberitahuan dari Perpusnas.

Demikianlah, semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menjadi amal jariah bagi saya. 




Tidak ada komentar: