Jumat, 24 Februari 2023

Strategi Memasarkan Buku


Resume Hari ke-20

Gelombang ke 28

Tanggal : 22 Februari 2023

Tema : Pemasaran Buku

Narasumber : Agus Subardana, SE, MM

Moderator : Purbaniasita KS, S.Pd

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-20 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin

Pak Agus membuka kuliah malam ini dengan pantun. Narasumber malam ini menjelaskan bahwa buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak-anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.
Untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu  strategi pemasaran. Strategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis. 
Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian, hal ini dapat dilihat dari jenis–jenis buku yang di terbitkan. Jenis–jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. 
Pak Agus mencontoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku (Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks, dll).

Dari jenis-jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1. Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini penerbit ANDI offset dalam menjalankan bisnis Penerbitan Bukunya terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 43 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 20.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.
Strategi Pemasaran buku yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :
A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )
a. Pemasaran buku lewat Online 
Saat terjadi pendemi Covid 19 melanda dunia, mau gak mau kita dalam dunia bisnis harus bisa mengikuti perkembangan era digital seperti sekarang ini, bisnis tidak akan bisa survive jika tidak mengikuti kemajuan zaman dan juga keinginan customer maka akan dipastikan usaha tidak sebaik dulu. Ketika kita ingat di zaman dulu iklan dengan brosur dan baliho besar ada dimana mana, sekarang cara mengiklan ataupun kampanye jauh lebih mudah. Kenapa bisa lebih mudah? Karena dengan adanya internet membawa perkembangan yang signifikan bagi kehidupan kita. Penerbit ANDI saat ini penggarapan pasar dengan bisnis On Line mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah digital marketing. Digital marketing merupakan teknik pemasaran terkini, yaitu sebuah teknik memasarkan produk atau jasa dengan mengandalkan media online atau internet. 
Jenis-jenis digital marketing yang kita terapkan di Penerbit ANDI Offset terapkan antara lain :
1. Content marketing adalah salah satu jenis digital marketing yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten untuk target pasar tertentu. Tujuannya adalah untuk menarik aksi menguntungkan dari calon pembeli potensial. Ada banyak pilihan content marketing mulai dari blog, podcast, infografik, dan lainnya.
2. Search Engine Optimization (SEO). SEO bisa menjadi strategi menarik pengguna internet untuk mengunjungi website Penerbit Andi Offset (andipublisher.com) dan kemudian membeli produk yang kita tawarkan.
3. Search Engine Marketing (SEM) merupakan upaya untuk mengoptimasi website di mesin pencari, Search Engine Marketing (SEM) merupakan strategi pemasaran digital yang bertujuan meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian mesin pencari atau yang dikenal dengan istilah SERP.
4. Social media marketing memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk promosi dan pemasaran suatu brand. Kita bisa menerapkan social media marketing di beberapa platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lainnya. 
Kadang - kadang supaya lebih menarik Salah satu metode promosi jualan online yang sering dilakukan oleh pedagang adalah dengan membuat pantun jualan. Pantun sebagai sarana promosi jualan online juga sangat ampuh untuk menarik calon konsumen, khususnya anak muda. Apalagi, hampir semua orang saat ini sudah sangat fasih menggunakan media sosial sehingga pemasarannya jauh lebih mudah. 
Contoh pantun Jualan di Media Sosial supaya menarik perhatian : 
Pantun 1 :
Di taman ada banyak kumbang
Di kali banyak buaya
Janganlah ragu ataupun bimbang
Toko online ini bisa dipercaya
Pantun 2 :
Liburan ke pulau Bali
Jangan lupa datang ke pantai Dewata
Ayo beli di toko online kami
Barangnya cuma setengah harga
Pantun 3 :
Kamu jadian sama si dia
Padahal aku sudah menyukaimu
Kita toko online terpercaya
Siap menjual barang paling bermutu
Masih banyak cara untuk menarik perhatian calon pembeli dengan pantun2 yang dapat kita buat...
5. Email Marketing.  strategi marketing yang satu ini menggunakan media email untuk bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.
6. Instant messaging marketing bisa menjadi pertimbangan kami saat hendak melakukan promosi dan pemasaran produk secara online. Ini merupakan tren komunikasi masa kini, di mana kami bisa memanfaatkan penggunaan Whatsapp, Facebook Messenger, WeChat, dan platform messenger lainnya.
7. Influencer Marketing. Kehadiran influencer membawa pengaruh besar pada para fans dan pengikutnya. Orang-orang akan lebih tertarik menggunakan barang yang digunakan atau ditawarkan oleh seorang influencer.
8. Video marketing untuk melengkapi strategi pemasaran digital yang sedang dijalankan. Video menjadi salah satu media yang bisa kami gunakan untuk tujuan promosi dan pemasaran.
9. Penerbit Andi Offset mempunyai Chanel TV Youtube Nama Chanel Youtube TV. ANDI AKADEMI, Pemasaran melalui channel Youtube  juga dinilai sangat efektif karena orang-orang menghabiskan waktu yang lumayan lama di hp android. Saat ini bahkan kita bisa menonton acara secara online melalui layanan live streaming.

Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
- Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial 
- Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
- Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
- Menaikkan penjualan dan profit 
- Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing 
- Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan 
- Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen.
b. Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita. Contoh : Komunitas Arisan, Komunitas Guru, Pelajar, Mahasiswa dll.

B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE )
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut. Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :
1. Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.  
Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda. 
Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.
Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko. Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .
Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
- Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
- Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
- Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
- Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
- Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.
2.  Direct Selling / Kunjungan Langsung 
Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
- Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
- Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
- Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales). Dimana tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing-masing yang bertugas :
- Kunjungan langsung ke tiap sekolah 
- Kunjungan langsung ke setiap kampus 
- Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
- Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.
3.  Melakukan Event–event 
Aktive dalam melakukan event-event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.

Malam ini, saya dapat ilmu marketing yang luar biasa. Buku solo kurang terpromosi dengan baik karena saya belum tahu ilmunya. Semoga buku saya berikutnya segera menemui takdirnya.

Buku Ajar VS Bahan Ajar


Resume Hari ke-19

Gelombang ke 28

Tanggal : 20 Februari 2023

Tema : Diksi dan Seni Bahasa

Narasumber : Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd

Moderator : Murmainah

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-19 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin.

Materi kita pada kuliah makan ini adalah : 1). Bahan Ajar  VS  Buku Ajar; 2). Pentingnya BA dalam pembelajaran; 3). Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran; 4). Cara Penulisan Buku Ajar; 5). Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

Kita sebagai penulis buku hendaknya menguasai ilmu, kemampuan berbahasa, dan paling penting adalah punya komitmen. Lalu agaimana Bahan ajar vs buku ajar itu? Baiklah kita bahas. 
1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis.
2. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
3. Bahan Ajar Cetak bisa berupa 
• Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf, 
• Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ  
• Panduan = Petunjuk = Pedoman, 
• Atlas = Peta 
• Diagram = Poster   
• Brosur = Leaflet = Manual      
Bahan Ajar non-Cetak
• Internet = Web Based Courses = e-learning 
• CAI = Pembelajaran Berbantuan Komputer 
• Slide 
• Video / TV 
• Audio / Radio

Sedangkan Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar. Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)

MENGAPA BUKU AJAR PENTING DALAM PEMBELAJARAN? 
Karena : 1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa; 2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru; 3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja; 4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi; 5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi. Lima alasan inilah yang menyebabkan mengapa buku ajar ini wajib diwujudkan oleh seorang guru

Narasumber melanjutkan, mengacu pada TRILOGI PEMBELAJARAN, yaitu :
1.  ada Tujuan, 2 Srtategi 3. Penilaian
Dan syarat minimal terjadinya pembelajaran adalah mahasiswa/siswa, ada Materi, dan ada Guru/Dosen. Hal ini yang menyebabkan guru memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dlm mengajar nya yaitu dg menata buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yg kita ampu

KEUNTUNGAN BUKU AJAR BAGI GURU/DOSEN?
Keuntungan buku ajar bagi guru/dosen adalah: promosi & Kenaikan Pangkat, mendapat insentif, finansial-Royalti, eksistensi diri, media ekspresi, branding personal dan Institusi, penguatan keilmuan, dan eksistensi diri.
Guru adalah sebagai agen Aktivitas Pembelajaran. Hendaknya guru segera mempersiapkan diri untuk membuat bahan ajar dan buku ajar sendiri.




Rabu, 22 Februari 2023

Diksi Dan Seni Dalam Berbahasa


Resume Hari ke-18

Gelombang ke 28

Tanggal : 17 Februari 2023

Tema : Diksi dan Seni Bahasa

Narasumber : Maydearly 

Moderator : Widya Arema

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-18 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin

Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Diksi dan Puisi dua kata yang tidak bisa terpisahkan. Dengan diksi puisi semakin bernyawa. Dengan diksi pula membuat hati yang dingin menjadi menyala dalam suka cita. 

Diksi – akar katanya dari bahasa Latin: dictionem. Kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi *diction* Kata kerja ini berarti: pilihan kata. Maksudnya, pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara ekspresif. Sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan pembacanya.

Dalam sejarah bahasa, Aristoteles – filsuf dan ilmuwan Yunani inilah yang memperkenalkan diksi sebagai sarana menulis indah dan berbobot. Gagasannya itu ia sebut diksi puitis yang ia tulis dalam Poetics– salah satu karyanya. Seseorang akan mampu menulis indah, khususnya puisi, harus memiliki kekayaan yang melimpah: diksi puitis. Gagasan Aristoteles dikembangkan fungsinya, bahwa diksi tidak hanya diperlukan bagi penyair menulis puisi, tapi juga bagi para sastrawan yang menulis prosa dengan berbagai genre-nya.

William Shakespeare dikenal sebagai sastrawan yang sangat piawai dalam menyajikan diksi melalui naskah drama. Ia menjadi mahaguru bagi siapa saja yang berminat menuliskan romantisme dipadu tragedi. Diksi Shakespeare relevan untuk menulis karya yang bersifat realita maupun metafora. Gaya penyajiannya sangat komunikatif, tak lekang digilas zaman.

Mengapa Diksi begitu penting dalam kajian sebuah bahasa? Sebab banyak keindahan  atas sebuah kata yang tak tereja oleh bibir. 
Diksi bak pijar bintang di angkasa yang menunjukan dirinya dengan kilauan, mempesona dan tak membosankan. Lantas, apakah begitu sulit kita dalam berdiksi?

Honestly I fell ashame membawakan materi tentang Diksi, karena narasumber bukan ahli sastra, lebih tepat hanya sebagai penyuka diksi. Terkadang banyak penulis yang merasa takut dalam memulai sebuah tulisan, terkadang lidah kita merasa kelu untuk menulis sesuatu yang menakjubkan. Ada keraguan yang dibungkam sebelum diterjemahkan dalam bahasa.

Keraguan apakah kita tidak bisa menulis sebuah bahasa yang indah? Karena menulis itu sebenarnya sederhana. Se sederhana mengadukan gula dalam gelas kopi. Menulis dari apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan dan apa yang kita dengar. Jurus apa yang harus kita pakai agar kita mampu menulis dengan segala keindahan? Cara termudah libatkan 5 macam panca indera kita.
1. Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. indra peraba dapat digunakan untuk memperinci dengan apik tekstur permukaan benda, atau apapun. Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Aplikasi indra peraba ini juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak terlihat, seperti angin misalnya. Atau, cocok juga diterapkan untuk sesuatu yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya.
 Contoh:
Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi.
2. Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan dengan indra penglihatan.
 Contoh:
Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan dilangit harapan.
3. Sense of Taste adalah menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap energi yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah.
Contoh:
Ku kecup rasa pekat secangkir kopi di tangan kananku, sembari ku genggam Hp tangan  kiriku. Telah terkubur dengan bijaksana, dirimu beserta centang biru, diriku bersama centang satu.
4. Sense of Sight adalah menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki Prinsip “show, don’t tell". Selalu ingat, dalam menulis, cobalah menunjukkan kepada pembaca (dan tidak sekadar menceritakan semata). Buatlah pembaca seolah-olah bisa “melihat” apa yang tengah kita ceritakan. Buat mereka seolah bisa menonton dan membayangkannya.  Prinsip utama dan manjur dalam hal ini adalah DETAIL. Tulislah apa warnanya, bagaimana bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya.
Contoh
Derit daun pintu mencekik udara ditengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu hanya sebagai lamunan.
5. Sense of hearing adalah menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar. Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana? Dengarlah, lalu tuliskan. Mungkin, inilah sebab mengapa banyak penulis sukses yang kadang menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak suara-suara. Sebuah tulisan yang ditulis dengan indra pendengaran akan terasa lebih berbunyi, lebih bersuara. Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menjadi terdengar. 
Contoh
Derum kejahatan yang mendekat terasa begitu kencang. Udara hening, tetapi terasa berat oleh jerit keputusasaan yang dikumandangkan bebatuan, sebuah keputusan yang menghakimiku untuk tak lagi merinduimu
Sering kali dalam menulis kita hanya melibatkan otak kita sebagai muara untuk berpikir tanpa kita dengar, tanpa kita rasa, tanpa kita raba, jika terkadang sesuatu di pelupuk mata bisa menjadi rongga untuk mencumbu tulisan kita.
Mengapa kita selalu melihat kursi yang kita duduki dengan pandangan yang begitu sederhana? Sesekali buatlah ia mempesona dan anggun. Setiap apapun yang kita lihat, sesekali kita rasakan, kita raba, bahkan kita ampu kan sebagai sebuah senyawa yang mampu bersuara.

Ah.. aku pun sampai kehilangan kata. Materi ini sungguh mempesona. Sehingga diri terpana. Aku tak bisa berpaling.

Senin, 20 Februari 2023

Membuat Puisi, Nyok


Resume Hari ke-17

Gelombang ke 28

Tanggal : 15 Februari 2023

Tema : Menulis Puisi

Narasumber : Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd

Moderator : SIM Chung Wei, SP

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-17 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin

Kegiatan dibuka dengan doa oleh moderator hari ini, koko SIM Chung Wei. Dengan agenda kegiatan malam ini:

1. Pembukaan

2. Paparan Materi

3. Tanya Jawab

4. Penutup

Kali ini akan menemani ibu E. Hasanah itu menyampaikan materi tentang menulis puisi,  ibu Hasanah yang tawadhu mengatakan bahwa beliau bukan seorang yang mahir membuat puisi, melainkan penyuka . Mohon maaf sebelumnya saya sebenarnya bukan yang mahir, hanya penyuka puisi saja dan  ingin bertukar pengalaman dengan kami, peserta KBMN ke 28.

Diperlu diketahui, puisimempunyai struktur puisi,  dimana ada baris atau larik, ada bait dan lainnya. Jenis puisi secara umum ada dua jenis; puisi lama dan puisi baru. Menulis puisi itu sekarang mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai perkembangan selera. Apalagi untuk pemula, nulis saja menggunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati.  Penekanan pada segi estetika dan penggunaan diksi, Rima, majas itu ikut mempengaruhi keindahan puisi.

Cara menulis puisi yang baik yang sesuai dengan kaidah2 yang disebutkan di atas, misalnya memperhatikan diksi, Rima, irama, larik, bait dan lainnya. Sesuai dengan jenisnya. Adapun cara mencari istilah/kata kiasan adalah dengan banyak membaca dan bisa buka kamus diksi.

Trik yang narasumber lakukan adalah memilih tema sebagai acuan, menentukan kata kunci, memilih diksi yang tepat, menggunakan Rima atau majas misalnya, lalu mengembangkannya dengan rasa/selera estetika kita. Atau dengan mengumpulkan kata-kata indah. Misalnya menemukan kata Bagaskara untuk matahari/mentari, Bimantara atau langit, misalnya.
Pemilihan diksi pada kata-kata yang akan kita gunakan dalam puisi, hasil pemilihan secara cermat dengan pertimbangan makna, susunan bunyi, ataupun hubungan kata itu dgn kata2 lainnya dalam larik atau bait.

Lagi-lagi materi malam ini keren punya. Materi malam ini menambah ilmu lagi. Semoga ilmu yang diberikan narasumber kita bermanfaat bagi kita. Saya yang meresume kan dan anda yang membacanya serta bagi narasumber semoga jadi amal jariah dari ilmu yang bermanfaat.

Buku Digital adalah Suatu Keniscayaan


Resume Hari ke-16

Gelombang ke 28

Tanggal : 13 Februari 2023

Tema : Langkah Menyusun Buku secara Sistematis

Narasumber : Nur Dwi Yanti, S.Pd

Moderator : Dail Ma'ruf, M.Pd

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-16 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin 

Topic Menulis Buku Cerita Digital berbeda dari biasanya. Biasanya kuliah diberikan melalui wa group kali ini dilakukan dengan zoom.  Pada link sebagai berikut:
Join Zoom Meeting
https://telkomsel.zoom.us/j/93913418247?pwd=WDQ4YWdhY21GQnpkL1JnbHowL203Zz09
Meeting ID: 939 1341 8247
Passcode: 093840

Diera saat ini, Society 5.0. Kecakapan berteknologi digital memegang peran utama di segala bidang, pun dalam  literasi. Salah satunya adalah pergeseran paper ke digital. Membaca buku yang biasanya hanya dapat disimak melalui media kertas, sekarang melalui pergeseran menjadi digital. Sebagai guru, kita harus mau 'melek' dan belajar tentang teknologi digital.

Buku digital adalah salah satu buku atau jenis bacaan yang hadir dalam bentuk softcopy atau elektronik, bisa dibaca dengan menggunakan perangkat digital baik smartphone ataupun komputer PC maupun laptop. E book atau yang disebut juga buku nirkertas atau buku maya. Buku digital atau buku elektronik, disingkat ebook atau e-book merupakan wujud digital dari sebuah buku. 

Buku digital mempunyai fungsi yang sama dengan buku cetak yaitu sebagai salah satu alternatif media belajar, juga sebagai media untuk berbagi informasi.Sedangkan buku digital mempunyai tujuan: memberikan kesempatan kepada pembuat konten untuk berbagi informasi dengan mudah, menarik, dan interaktif. Melindungi informasi yang disampaikan, dan mempermudah proses memahami materi ajar, adalah tujuan dari buku digital yang berikutnya.

Ibu Nur Dwi Yanti pun memberitahukan jenis jenis format buku digital diantaranya : EPUB, mobi, PDB, PDF, dan KFB. Zoom berlangsung seru. Banyak pemirsa yang pinisirin alias penasaran dan berharap akan ada pelatihan tentang pembuatan buku digital. Saya juga penasaran ingin dapat membuat buku digital. Buku digital adalah suatu keniscayaan. Perkembangan tehnologi memungkinkan itu, dan buku atau media sekarang harus seminimal mungkin menggunakan kertas, atau sebutan kerennya lesspaper. 

Rabu, 15 Februari 2023

Mau Kemana Ketika Datang Masa Tua

          Foto diambil dari bimbinganislam.com


Mau apa ketika tua?

Begitu kira-kira pertanyaan dari seseorang kepadaku. Aku tercenung, berpikir, dan membayangkan aku yang tua seperti kakek di hadapanku. Jarinya gemetar masukan kartu ke dalam dompetnya yang berisi beberapa kartu diantaranya kartu BPJS. Kakek itu entah berapa umurnya dan dia sendiri akan naik bus Trans Jakarta. 

Duhai, dimana gerangan anak-anaknya yang tega membiarkan dia berjalan sendiri tanpa didampingi. Seketika aku tersadar. Anakkupun belum tentu ada di sisiku ketika aku tua. Mungkin anak-anakku sudah asik bersama keluarganya dan melupakanku. Bukan tidak mungkin itu terjadi. Semoga saja anakku tidak demikian.  

Bila itu terjadi apa yang aku lakukan dimasa tuaku, mungkin juga Anda?
Teringat lagi seorang dokter gigi berkata kepada ketika aku berobat padanya. 
"Anak kita belum tentu ada buat kita ketika kita sudah renta".
Mungkin benar kata dokter tadi. Melihat kakek naik bus Trans Jakarta dengan langkah diseret dan gemetar. Hatiku pun bertanya kemana ananda terkasih yang dibesarkan dengan peluh dan air mata. Kemana buah hati yang dulu diantar sekolah dengan sepeda, dengan motor, atau berjalan kaki?
Sekiranya itu terjadi pada anak-anakku, apa yang akan aku lakukan. Sendiri tak ada teman bicara, tak ada yang mengantar ketika aku hendak pergi. Ah, ngilu rasanya memikirkan itu. Sekiranya terjadi sanggupkah aku setengah si kakek?

Dikepalaku mulai tersusun rencana. Bila aku tua nanti, aku mungkin akan melirik pesantren dan menetap di sana. Bila aku jompo dan anak-anakku mulai sibuk dengan keluarganya, tinggal di panti jompo mungkin lebih baik. Yang pasti, kita tidak merasa sendiri. Banyak kawan ngobrol, mengaji bersama. Mencari manfaat di masa tua. Dari pada meratapi kemana anak yang dulu ditimang timang, menyalahi nasib, menggugat takdir. 

Menyusun Buku Ternyata Mudah


Resume Hari ke-15

Gelombang ke 28

Tanggal : 10 Februari 2023

Tema : Langkah Menyusun Buku secara Sistematis

Narasumber : Yulius Roma Patandean, S.Pd

Moderator : Arofiah Afifi, S.Pd

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-15 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin..

Arofiah Afifi yang lebih dikenal dengan Ovi. Akan mengawal dan mendampingi narasumber malam ini selalu moderator, selam kurang lebih 2 jam ke depan.

Sebelum kita mulai perkuliahan, moderator mengajak peserta KBMN untuk berdoa. Kelas akan dibagi menjadi 4 sesi, yaitu : (1). Sesi  pembukaan  dari moderator, (2). Sesi paparan materi, (3). Sesi tanya jawab, dan (4). Sesi Penutup.

Materi pertemuan kali ini bertema "Langkah menyusun buku secara sistematis" dalam rangka menerbitkan buku usai pertemuan 30 nanti.

Adapun manfaat menulis buku adalah sarana untuk memberikan apresiasi pada diri sendiri atas hasil karya yang telah selesai dibuat. Artinya kita pantas menghargai diri kita sendiri, sebagai personal branding, sehingga kita akan memotivasi diri untuk lebih berkarya. Juga sebagai amal Sholeh berupa ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak. Selain itu juga sebagai bukti sejarah bahwa kita pernah hidup dengan meninggalkan sebuah buku.

Bapak Yulius Roma Patandean, S.PD Narasumber kita lahir di Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984. Penulis dan editor profesional, dengan menyandang kelulusan ujian sertifikasi lewat skema Sertifikasi Penulisan Buku Non Fiksi. Wah hebat 👍👏

Menulis merupaka sesuatu yang unik ketika baru dimulai apalagi kalau belum terbiasa. Ternyata menulis itu Ikin ketagihan dan harus dibiasakan setiap hari (slogan Omjay yang sering kita dengar). Semua bisa jadi bahan tulisan. Apa yang dilihat, dirasakan, dibayangkan dan bahkan dialami bisa dituliskan. Bila ide takut hilang tuliskan di blog pribadi atau blog Kompasiana.

Ada aplikasi yang bisa digunakan supaya naskah buku itu  bisa "sistematis", seperti Zotero dan Mendeley yang populer. Tetapi narasumber lebih menyukai memakai versi gratis MS Word. Saya juga setelah ini jatuh hati padanya.. hehe.

Tips dari narasumber : "Jika masih ragu-ragu, maka Cobalah menulis, menyusun dan mengedit naskah buku tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada per-COBA-an. Dengan mencoba, maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba. Percobaan mendorong teman-teman untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Pertanyaannya, apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, biarkan mengalir bersama jari-jari mungil teman-teman. Melakukan proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan saya tulis, susun dan terbitkan. Ketika Menulis harus menjadi sebuah budaya. Maka, BUDAYAKAN bersama dengan praktek menyusun dan mengedit naskah. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis, menyusun dan mengedit naskah yang selama ini saya lakukan. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam mempraktekkannya."

Materi malam ini menambah ilmu lagi. Semoga ilmu yang diberikan narasumber kita bermanfaat bagi kita. Saya yang meresume kan dan anda yang membacanya serta bagi narasumber semoga jadi amal jariah dari ilmu yang bermanfaat.

Minggu, 12 Februari 2023

Buku Nonfiksi Bagaimana Menyusunnya?


Resume Hari ke-14

Gelombang ke 28

Tanggal : 8 Februari 2023

Tema : Konsep Buku Nonfiksi

Narasumber : Musiin, M Pd

Moderator : Yandri Novita Sari, S.Pd

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-14 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin..

Tulisan nonfiksi adalah karya tulisan yang bersifat baku dan berdasarkan fakta. Tulisan yang memberikan informasi tentang fenomena fenomena aktual yang terjadi dan dapat dibuktikan sumber kebenarannya dengan empirik. Tulisan nonfiksi adalah 1). Tulisan ini bersifat objektif dan berbasis data dan fakta; 2). Bahasa yang digunakan juga bersifat denotatif, apa adanya; 3). Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual; 4). Penjelasan berupa fakta/gagasan (tabel, infografis, diagram)

Narasumber sudah berhasil mengalahkan ketakutan dari dirinya. Ketakutan itu ternyata  merendahkan potensi saya untuk menulis. Itu juga kerap saya alami. Ayo diri kamu juga bisa mengalahkan ketakutan itu.

Narasumber melanjutkan ketakutan-ketakutan  yang beliau rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

1. Takut tidak ada yang membaca.

2. Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3. Merasa karya orang lain lebih bagus.

Alhamdulillah, ketakutan itu telah berhasil beliau kalahkan.

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 

Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni

1. Pratulis

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting Naskah

5. Menerbitkan

Langkah Pertama

 Pratulis

1. Menentukan tema

2. Menemukan ide

3. Merencanakan jenis tulisan

4. Mengumpulkan bahan tulisan

5. Bertukar pikiran

6. Menyusun daftar

7. Meriset

8. Membuat Mind Mapping

9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 

1. Pengalaman pribadi

2. Pengalaman orang lain

3. Berita di media massa

4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5. Imajinasi

6. Mengamati lingkungan

7. Perenungan

8. Membaca buku

9. Survey

10. Wawancara

Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita. Referensi berasal dari data dan fakta yang diperoleh dari literasi di internet.

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Berikut ini adalah anatomi buku nonfiksi. Anotomi Buku

1. Halaman Judul

2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3. Halaman Daftar Isi

4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5. Halaman Prakata

6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7. Bagian /Bab

8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9. Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks

12. Halaman Tentang Penulis

Demikian, pertemuan ke-14 hari ini yang dapat saya buat resume ya. Semoga bermanfaat bagi pembaca.






Sabtu, 11 Februari 2023

Selamat Jalan Babe Salam



Kemarin jam 22.00, telah meninggal babeh kami tersayang bapak Rasa Alam bin Sauwih. Babeh adalah penjaga sekolah kami. Orang yang riang dan selalu menasehati.

Kenangan termanis ketika ada pemeriksaan di sekolah, babe berkali menengok lewat jendela. Ternyata beliau mengkhawatirkan saya. Kata beliau saat itu "Guwe takut elo pingsan, NIS".

Kekhawatiran beliau karena saya baru mutasi enam bulan dan menghadapi pemeriksaan cuma berdua dengan operator kami, Hadi. 
"Elo, ketiban pulung. Baru empat bulan, langsung ngeganti bendahara yang meninggal. Elo belum tahu apa-apa disini. Kudu ngadepin pemeriksaan sendirian. Guwe salut elo tegar ngadepin pemeriksa"
Ah.. sekarang sosok itu telah berpulang. Sosok yang tidak pernah mengeluh, penasehat yang baik hati, perhatian, dan suka saya pinjam Qurannya untuk saya baca.
"Jangan dipindah batasnya ya, Nisa. Batas bacaan gua, nanti gua bingung."
"Tenang, Beh. Aku hapal batas bacaannya"

Wajahmu seperti tidur dengan senyuman khasmu. Babeh, selamat jalan. 

Jumat, 10 Februari 2023

Berpantun Dengan Benar

 

Resume Hari ke-13

Gelombang ke 28

Tanggal : 6 Februari 2023

Tema : Kaidah Pantun

Narasumber : Miftahul Hadi, S.Pd

Moderator : Dail Ma'ruf, M.Pd

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-13 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin..

Ustadz Hadi menerangkan bahwa pantun identik dengan suku bangsa Melayu. Namun, tiap daerah memiliki pantun. Di Tapanuli, pantun dikenal dengan istilah ende-ende (Suseno, 2006). Di Sunda, pantun dikenal dengan istilah paparikan (Suseno,200yDi Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan (Suseno, 2006). Saat ini p CDantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda  pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020)

Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.

Dari berbagai macam pantun dari tiap daerah, berikut terdapat definisi pantun. Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019)

Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019). Kegunaan pantun itu ternyata banyak sekali. Selain untuk komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu. Pantun bisa juga digunakan untuk mengawali sambutan pidato. Bisa juga untuk lirik lagu, perkenalan, ataupun dakwah bisa juga disisipi pantun.

Satu bait pantun terdiri atas empat baris dan satu baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata. Kemudian, satu baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata. Baris pertama dan kedua disebut sampiran. Baris ketiga dan keempat disebut isi. Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b

Pantun dua baris disebut juga karmina atau pantun kilat.Cara menentukan persajakan, bisa kita lihat Rima (bunyi akhir) tiap baris. Karmina, terdiri atas dua baris. Baris pertama dan kedua tidak ada hubungannya.

Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan

Sementara gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan. 

Ayok, membuat pantun.








Kamis, 09 Februari 2023

Menulis Kemudian Apa yang Harus Dilakukan?


 

Resume Hari ke-12

Gelombang ke 28

Tanggal : 3 Februari 2023

Tema : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber : Susanto, S.Pd

Moderator : Helwiyah, S.Pd, MM

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-12 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin..

Moderator memberi membuka dengan pertanyaan "Pernah Membaca tulisan yang salah ejaan dan typo pengetikan ? Bagaimana rasanya?" Jika kita di posisi penulisnya , apa yang harus dilakukan sebelum  tulisan dipublish?

Judul materi malam ini adalah "Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan"

Setiap menulis hendaknya tulisan diendapkan, 'dibiarkan' dahulu. Agar Setelah tulisan 'jadi' kita dapat membacanya lagi nanti agar kita tahu apakah ada kesalahan ketik, tanda baca, dan sebagainya. langkah selanjutnya adalah melakukan swasunting atau padanannya barangkali 'self editing'

Narasumber menyampaikan pada audiensi perubahan kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan. Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan kata terikat maha- ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya. Sementara pada EYD edisi V, aturan penulisan kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan. Contohnya: Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun. Untuk aturan penggunaan tanda baca, sepertinya tidak ada perubahan.

Di buku yang ditulis adalah Editor, bukan proofreader. Proofreading adalah proses peninjauan kembali sebuah teks dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah guna mengecek kembali bahwa teks atau esai yang akan diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalaha-kesalahan mendasar lainnya.

Sementara editing, orangnya disebut editor, memeriksa lebih dari itu. Untuk penerbit Mayor, Editor menyesuaikan dengan misi perusahaan penerbitan, standar tulisan. Proofreader  melakukan uji baca kembali. Mengutip laman uptbahasa.untan.ac.id, dibeberapa jurnal, mereka mewajibkan para penulis untuk mem-proofread artikel mereka terlebih dahulu sebelum dikirim ke editor

Salah satu "tugas" Proofreading adalah memastikan tulisan itu "bisa diterima logika dan dipahami". Permasalahannya, jika kita melakukan proofreading atas tulisan kita sendiri, pastinya kita merasa semua sudah logis dan dapat difahami. Untuk menyiasati permasalahan ini jika kita melakukan proofreading atas tulisan kita sendiri, pastinya kita merasa semua sudah logis dan dapat difahami. Hal itu tidak akan terjadi, jika tulisan di-ENDAPKAN dahulu.  Jika cara itu juga kita merasa seperti itu (semoga bukan karena egois ya he he he, berikan kepada orang lain, meminta orang lain untuk membaca). Analoginya, pemain bola akan fokus dan merasa sudah benar menggiring serta menendang ke arah yang benar.

Proffreading ini sesuatu tahapan wajib setelah kita melalui tahap editorial. Kita menulis laptop menggunakan keyboard, di tablet atau hape pun menggunakan keyboard. Mungkin KBBI-nya tepat akan tetapi, karena tanpa sengaja tombol tertentu, misalnya spasi, ikut tersentuh, melompat satu huruf dong. JANGAN SEKALI-KALI MELAKUKAN PROOFREADING KETIKA TUILISAN BELUM SELESAI ATAU BELUM JADI HINGGA PARAGRAF TERAKHIR.

Selain typo adakah ciri-ciri lain kalimat tidak efektif sehingga tulisan kita tidak renyah dibaca. Ciri lainnya pedomani EYD untk penggunaan tandta baca dan tentu saja kosa kata, kalimatnya muter-muter dengan kosa kata yang itu-itu saja, membuat kalimat juga tidak efektif.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi saya penulis nya dan juga anda pembaca Budiman.

 

Senin, 06 Februari 2023

Majalah Sekolah Impian Yang Harus Diwujudkan



Resume Hari ke-11

Gelombang ke 28

Tanggal : 1 Februari 2023

Tema : Mengelola Majalah Sekolah

Narasumber : Widia Setianingsih, S.Ag

Moderator : Mutmainnah, M.Pd

Assalamualaikum, apa kabar sahabat semua? Senang sekali kita bisa bertemu pada kegiatan kali ini. Pertemuan Ke-11 pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang ke-28. Semoga dalam keadaan sehat semua. Saya mendoakan sahabat semoga dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satu apa pun. Bila sedang sakit semoga Allah segera sembuhkan kembali. Bila sedang menghadapi suatu kesulitan segera Allah beri  jalan keluar dari setiap kesulitan dan diberi kemudahan. Aamiin..

Kuliah kita malam ini dipandu oleh ibu Mutmainah, M.Pd yang bisa disapa teh emut. Narasumber kita adalah ibu Widya Setianingsih, S.Ag.

Keberadaan majalah sekolah tentu sangatlah penting sebagai media penampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi. Majalah sekolah bersifat informatif, edukatif, dan tentu juga kreatif. 

Setiap sekolah tentu kital ingin dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah.

SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal. Itu sama dengan pikiran yang saya dan teman saya rasakan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah kami).

Ibu Widya menuturkan awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter. Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini bpk/ibu. Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio. Untuk mencetaknya kami hanya mampu fotokopi. Layout dengan cara gunting dan tempel.

Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik kami. Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami. Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah.

Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap. Sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma di tahun ke tiga. SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama.

Setelah Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi. Hingga akhirnya kami bangun kembali. Selama  tidur panjang kami sibuk berbenah. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita. Akhirnya majalah sekolah kami lahir kembali. Finally *"KHARISMA REBORN"* 

Kunci utamanya adalah MAU. Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan. Artinya setiap kesulitan ada kemudahan yang Allah siapkan. Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. 

Penulis juga maju mundur, untuk membuat majalah sekolah tapi angan mempunyai majalah sekolah bukan angan angan.  Semoga majalah sekolah saya tidak hanya cita-cita.